Featured Post

Tamadun, Mahluk Dan Peradaban Pertama di Muka Bumi

Tamadun, Mahluk & Peradaban Pertama di Muka Bumi

Sejumlah Ilmuwan dan arkeolog telah mengatakan sebuah pernyataan yang cukup kontroversial. 

Menurut mereka, penghuni pertama bumi atau alam semesta adalah sesosok mahluk bernama Tamadun. 

Tamadun ini diduga sebagai sekumpulan mahluk yang mendiami suatu wilayah di sekitar kawasan Mesopotamia, sekitar tahun 4000 SM. 

Jika sekarang kita berada di tahun 2018, maka Tamadun Mesopotamia telah berusia, 4000 SM + 2018 M = 6018 tahun.

Berdasarkan analisis tersebut, berarti Tamadun Mesopotamia telah mencapai usia sekitar 60 abad.

Relief Artefak Yang Diduga Bangsa Tamadun Mesopotamia


Para ahli menduga, bahwa saat itu penduduk bumi telah menganut Agama Hindu, salah satu Agama tertua di muka bumi. 

Menurut studi penelitian, Agama Hindu telah terbentuk di dunia ini sejak tahun 3000 SM, yaitu saat permulaan Tamadun Indus di India. 

Dikarenakan Agama Hindu terlampau kuno, dan telah ada pada awal terbentuknya dunia, maka sampai saat ini tidak ada yang mengetahui siapakah sebenarnya pencetus dan pendiri Agama tertua di dunia ini. 

Para ahli juga menjelaskan, bahwa Agama Hindu di masa lalu sangat berbeda dengan Agama Hindu seperti sekarang ini. 

Seperti halnya Agama-agama lain, yang setiap waktu dan berubahnya peradaban zaman telah mengalami perubahan pada ajaran dan ritual keagamaannya yang bersifat orisinil, kecuali Agama Islam. 

Contoh yang signifikan adalah perubahan yang terjadi pada Agama Yahudi dan Nasrani (Kristen).

Agama Hindu, Salah Satu Agama Tertua di Dunia

Dikarenakan Agama Hindu merupakan Agama tertua yang ada di dunia, maka para ilmuwan dan arkeolog meyakini, bahwa untuk menyelidiki Tamadun-tamadun purba mereka harus menyelidiki dan mengkaji terlebih dahulu kitab-kitab purba Agama Hindu, terutama Kitab Veda yang sampai sekarang masih berlaku dan dipakai oleh sebagian besar umat Hindu di dunia. 

Berdasarkan studi penelitian yang telah dilakukan, para arkeolog telah menemukan jejak manusia pertama atau yang lebih dikenal oleh 3 Agama Samawi sebagai Nabi Adam (bapak semua manusia). 

Hal itu didasarkan pada keterangan yang didapat dari salah satu ayat dalam kitab Veda Hindu yang menyebut sosok manusia suci dari Alam Nirwana. 

Menurut mereka, sosok manusia suci yang dimaksud kemungkinan adalah sosok Nabi Adam. 

Di dalam kitab itu juga dijelaskan, bahwa manusia suci tersebut telah hidup di dunia selama ratusan tahun.

Nabi Adam & Hawa, Silsilah Manusia di Muka Bumi

Menurut kitab Taurat dan Injil dalam book of genesis menyatakan, bahwa masa hidup Nabi Adam selama tinggal di bumi sekitar 930 tahun, begitu juga dengan Siti Hawa, istrinya. 

Namun Kitab Suci Al-Quran  menjelaskan, bahwa usia Nabi Adam dan siti Hawa sangat panjang (hampir 1000 tahun) dan kondisi tubuh mereka selalu sehat hingga di penghujung hidupnya. 

Bahkan Rabbi Yahudi (tokoh Agama Yahudi) telah sepakat, bahwa umur Nabi Adam dan Siti Hawa saat diturunkan ke  bumi sekitar 4000 SM. Hal tersebut hampir sama dengan usia Tamadun Mesopotamia yang juga diperkirakan berusia sekitar 4000 SM. 

Berkaitan dengan penciptaan Nabi Adam as, mayoritas ulama Islam percaya dan meyakini, bahwa Nabi Adam dan Siti Hawa telah diciptakan dengan lengkap saat masih berada di Jannatul Khuldi (Surga). 

Namun dikarenakan mereka memakan buah terlarang (Buah Khuldi), maka Nabi Adam dan Siti Hawa harus dihukum dengan cara diturunkan ke bumi (dunia). Sampai batas waktu (umur atau usia) yang telah ditentukan Tuhan sebelum mereka dikembalikan ke Jannah (Surga). 

Setelah bertahun-tahun tinggal di bumi, Nabi Adam dan Siti Hawa akhirnya dikaruniai beberapa orang anak (keturunan). Anak (keturunan) Nabi Adam dan Siti Hawa tersebut yang hingga saat ini dikenal sebagai manusia atau penghuni dunia. 

Sejak saat itu dimulailah populasi manusia di seluruh penjuru dunia dan awal dari sejarah manusia di muka bumi (alam semesta). 

Meskipun demikian, Tuhan tidak menjelaskan secara rinci, baik di dalam Al-Quran, Injil, maupun di Taurat tentang bagaimana Nabi Adam diciptakan. 

Namun ada sejumlah keterangan dari ahli tafsir yang menyatakan, bahwa ketika Tuhan menciptakan Nabi Adam as, tubuh Nabi Adam telah dibiarkan selama 40 tahun sebelum ditiupkan kedalamnya roh kehidupan. 

Sebagian dari para ulama Islam juga berpendapat, bahwa Nabi Adam bukanlah manusia pertama yang diciptakan di muka bumi. 

Mereka berpandangan, bahwa sebelum terciptanya Nabi Adam telah tercipta ratusan ribu mahluk yang wujudnya mirip seperti Nabi Adam.

Mahluk Sebelum Nabi Adam

Mahluk-mahluk ini juga mempunyai anak (keturunan) dalam kehidupannya di muka bumi. 

Namun mereka juga menjelaskan, bahwa mahluk-mahluk tersebut telah terlebih dahulu musnah sebelum Nabi Adam diturunkan ke dunia. 

Oleh karena itu, mengapa Nabi Adam sering disebut sebagai bapak dari semua manusia. 

Ulama lainnya juga menjelaskan, bahwa semua hewan dimuka bumi ini diciptakan dari tanah liat kering dan awalnya berkembang biak dikawasan Khatulistiwa yang tidak terganggu oleh perubahan cuaca dan iklim yang ekstrem. 

Sedangkan Nabi Adam terbuat dari lumpur hitam (tanah liat) yang kemudian diberi bentuk dan ditiupkan kedalamnya sebuah roh kehidupan. Nabi Adam juga tidak diciptakan di bumi, melainkan di Alam Malakut atau Alam Rabbaniyah. 

Berdasarkan sejumlah keterangan tersebut, para ilmuwan dan arkeolog percaya, bahwa Tamadun berbeda dengan manusia. 

Menurut mereka, Tamadun hanya sisa-sisa dari mahluk atau penghuni pertama bumi sebelum adanya Nabi Adam. 

Kemungkinan Tamadun adalah sesosok mahluk yang wujudnya atau bentuknya hampir menyerupai manusia seperti sekarang ini, namun mereka berbeda dalam hal sifat dan rupa secara keseluruhan.

Arca, Relief & Artefak Yang Diduga Sebagai Tamadun

Data dan fakta lainnya juga mengarah ke suatu mahluk yang sering disebut oleh umat Islam sebagai mahluk halus, Jin, atau Iblis.

Hal tersebut berdasarkan peninggalan berupa relief, arca, artefak, patung, dan prasasti umat Hindu yang menggambarkan sesosok mahluk dengan wujud setengah manusia dan setengah hewan yang diantaranya memiliki sebuah sayap. 

Jika dugaan para ilmuwan dan arkeolog  itu sebuah kebenaran, maka sudah dipastikan bahwa kisah tentang Bani Jan dan Bani Ban (Jin keturunan ke-1 & ke-2) merupakan sebuah kenyataan. 

Dimana dalam kisah Islam menjelaskan, bahwa bani Jan dan Bani Ban sebelumnya pernah tinggal dan mendiami muka bumi (dunia), hingga akhirnya dimusnahkan oleh Tuhan melalui ribuan pasukan Malaikat dan Ajazil (Iblis sebelum dilaknat) yang diturunkan dari langit untuk menumpas mereka. 

Dalam kisah itu juga dijelaskan, bahwa pada saat itu peradaban Bani Jan dan Bani Ban  sangat maju serta menguasai berbagai macam tekhnologi canggih, seperti kendaraan terbang dan istana-istana yang menjulang tinggi ke langit.

Bani Jan & Bani Ban Sudah Menguasai Teknologi Canggih

Namun dikarenakan kejahatan dan kesombongannya, akhirnya kaum Bani Jan dan Bani Ban ini telah dimusnahkan oleh Tuhan dan digantikan dengan Nabi Adam dan Siti Hawa beserta keturunannya (manusia).

Konon ada dari sebagian kaum Bani Jan dan Bani Ban yang berhasil selamat dari pembantaian itu.

Mereka lari dan menyelamatkan diri ke gua-gua, pulau-pulau terpencil di tengah samudera, hutan-hutan belantara, puncak-puncak gunung, gurun & padang pasir serta ke kutub bumi. 
Saat ini, anak keturunan Bani Jan dan Bani Ban masih hidup, mereka telah berevolusi menjadi Bagsa Jin (jin turunan ke-1 & ke-2) dan menyebar keseluruh penjuru dunia...

Baca Juga

Related Posts

Komentar

Adst

Random Article

Artikel Populer

Arti Hidup & Filsafat Kehidupan

Terbaru